Selasa, 12 Januari 2016

PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DI KALANGAN MAHASISWA


PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DI KALANGAN MAHASISWA


Di abad 21 ini media internet sudah tidak asing lagi. Media ini dirasa sangat bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan komunikasi dan informasi. Apalagi sejak kemunculan media jejaring sosial, intensitas penggunaan internet semakin meningkat. Apa sajakah manfaat yang dapat diambil mahasiswa, akan dijelaskan dalam makalah ini.
Tulisan ini terbagi dalam tiga sub bagian. Sub bagian pertama menjelaskan tentang tingkat kepopuleran jejaring sosial di kalangan mahasiswa serta kemudahan untuk mengaksesnya. Lalu, dijelaskan pula tentang tingkat penggunaan media jejaring sosial oleh mahasiswa di sub bagian kedua. Serta, beberapa manfaat yang diperoleh mahasiswa dalam penggunaan jejaring sosial akan dijelaskan di sub bagian ketiga.

I.                    Tingkat Kepopuleran dan Kemudahan Akses Jejaring Sosial di Kalangan Mahasiswa

Jejaring sosial kini menjadi trend atau bisa dikatakan media komunikasi terfavorit di kalangan mahasiswa. Istilah jejaring sosial atau social network sendiri sudah sangat sering didengar. Istilah jejaring sosial didefinisikan sebagai sebuah layanan berbasis web yang memungkinkan tiap individu yang menggunakannya dapat melakukan hal-hal seperti mengkonstruksikan profil seseorang kepada publik dalam rangkaian sistem yang terikat, mengkoordinasikan berbagai informasi dengan orang-orang yang menjadi teman dalam koneksi, dan melihat daftar koneksi dari orang-orang yang menjadi koneksi. ( Boyd & Ellison 2007)
 Di era internet saat ini, media jejaring sosial telah menciptakan ruang publik (public space) baru, bahkan lebih jauh dari itu, sebuah lingkungan publik (public sphere) baru bagi masyarakat (Maji dalam Susilofy 2010). Mahasiswa turut serta dalam kelompok masyarakat tersebut. Ketika sudah berhadapan dengan jejaring sosial, mereka merasa sudah masuk ke dunia dan lingkungan baru dimana mereka bisa berkoneksi dengan siapa saja, memiliki kelompok dan teman akrab yang bahkan di dunia nyata mungkin saja belum pernah di temuinya. Media jejaring sosial ini layaknya candu yang membuat mahasiswa ketagihan untuk mengkonsumsinya. Bahkan tak jarang pula yang menganggap situs jejaring sosial ini sebagai sahabatnya. Mereka senantiasa ingin mengup-date apa saja yang sedang mereka lakukan menjadi sebuah status. Banyak yang mengaku bahwa setelah mempunyai sebuah akun di jejaring sosial, para mahasiswa tersebut selalu penasaran untuk mencari dan menambah teman, melihat komentar orang lain, atau mengunggah fotofoto terbaru.
 Di tambah lagi dengan hadirnya aplikasi-aplikasi menarik pada situs-situs jejaring sosial tersebut. Entah itu games, groups, sarana chatting dan lain-lain. Hal-hal tersebut membuat penggunanya betah dan nyaman berlama-lama bermain di dunia maya melalui jejaring sosial. Tersebarnya warung internet, area hotspot/ wifi (wireless fidelity) juga turut andil dalam meningkatnya pengguna jejaring sosial. Yang lebih menarik lagi, situs-situs tersebut juga bisa di akses lewat telepon genggam, sehingga bisa di akses kapanpun dan dimanapun. Harga pulsa yang semakin murah dan mudah didapat, membuat mahasiswa semakin tergila-gila dengan jejaring sosial ini. Sebut saja Facebook, Twitter, Tumblr, atau situs Blog maupun situs jejaring sosial lain. Para provider pun, selalu mengadakan pengembangan-pengembangan yang membuat penggunanya semakin terpikat.
Apa yang membuat para mahasiswa ini begitu gandrung dengan media jejaring sosial? Salah satu teori yang bisa digunakan untuk mengkaji fenomena tersebut adalah
teori Uses and Gratification, yaitu teori komunikasi yang menyatakan bahwa manusia secara aktif mencari media tertentu dan konten tertentu untuk menghasilkan kepuasan tertentu (West & Turner dalam Alvina 2010). Berada dalam komunitas jejaring sosial membuat penggunanya merasa senang dan senantiasa ingin membuka situs-situs jejaring sosial tersebut.
Sejak kemunculan jejaring sosial dan media tersebut mulai populer di kalangan mahasiswa, mereka lebih sering menggunakan jejaring sosial yang ada untuk berkomunikasi dengan teman-temannya. Peran sms (short message service) yang dulu menjadi alat praktis dan murah untuk berkomunikasi kini mulai bergeser ke media jejaring sosial. Contohnya, meskipun kita memiliki nomor handphone teman kita, kita lebih sering memulai percakapan dengan teman kita melalui akun jejaring sosial. Bahkan muncul anggapan bahwa mahasiswa yang tidak memiliki jejaring sosial adalah orang yang ketinggalan zaman. Semua informasi dibagikan di dunia maya, mulai dari hal-hal yang tidak penting (menceritakan kegiatan sehari-hari, curhat), sampai sesuatu yang penting (pemberitahuan acara-acara tertentu). Jejaring sosial layaknya gaya hidup bagi mereka. Bila sehari saja tidak membuka jejaring tersebut, rasanya ada yang kurang lengkap.
Dua situs jejaring sosial yang paling populer di kalangan mahasiswa adalah Facebook dan Twitter. Selain dua situs jejaring sosial tersebut, Blog juga cukup populer. Di dalam Blog, komunikasi terjadi dalam bentuk diary online. Namun penggunanya di sini lebih kepada mahasiswa yang gemar menulis. Blog bisa disebut jejaring sosial juga karena ada komunikasi antara penulis dan pembaca walaupun komunikasi itu tidak terjadi secara langsung(chat). Alasan-alasan yang dipakai mahasiswa dalam menggunakan situs jejaring sosial ini pun bergantung pada pribadi yang bersangkutan. Akhir-akhir ini pun pemanfaatan Blog tidak kalah populer dengan Facebook dan Twitter. Di dalam Blog kita bisa mendapatkan artikel-artikel yang biasanya dibuat oleh orang-orang yang berkompeten di bidangnya. Keberadaan Blog terkesan lebih serius dibandingkan dengan Facebook dan Twitter yang mayoritas digunakan untuk main-main saja.

    II.            Tingkat Penggunaan Media Jejaring Sosial oleh Mahasiswa

Sebelum masuk pada bab tingkat penggunaan media jejaring sosial oleh mahasiswa, ada baiknya kita mengetahui juga tingkat penggunaan media jejaring sosial di kalangan umum. Popcorn, sebuah agen promosi media sosial menyatakan bahwa Facebook masih menjadi raja di bidang media jejaring sosial. Hal ini terlihat dari jumlah penggunanya yang mencapai lebih dari 800 juta pengguna dengan komentar sekitar setengah juta yang diposting setiap menitnya. Demikan seperti dikutip News Yahoo pada Minggu (9/10/2011) Selain komentar, lebih dari 290 ribu update status yang diposting ke profil dan hampir 140 ribu foto diunggah setiap menitnya. Data tersebut memang mencengangkan dan menandakan dengan jelas bahwa pengguna Facebook adalah situs yang paling digemari.
Sedangkan situs jejaring sosial berbasis micro-Blogging, yakni Twitter, mengalami pelonjakan pengguna seiring dengan berbagai fenomena yang terjadi di dunia. Konsep micro-Blogging sendiri adalah  proses penyebaran informasi secara singkat, padat, dan real-time, di dalam sebuah kalimat yang berjumlah kurang dari 140 karakter kepada para pembacanya yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Popcorn merilis setidaknya sekitar 120 ribu tweet bergulir setiap harinya di timeline. Meski demikian, Twitter masih dikalahkan oleh Facebook dalam hal unggah foto. Twitter memiliki sekitar satu persen dari jumlah foto yang diunggah ke Facebook.
Harris Interactive and Teenage Research Unlimited yang melakukan kajian pada tahun 2003 untuk perusahaan media internet Yahoo! menemukan bahwa anak muda berusia 13 hingga 24 tahun menghabiskan lebih banyak waktu online setiap minggu dibandingkan dengan menonton televisi, yaitu 17 jam banding 14 jam (Hernandez dalam Restuwati, 2010). Sedangkan menurut hasil penelitian dari Yahoo!-TNS Net Index, di Indonesia pengguna internet tertinggi pada segmen penduduk usia 15 hingga 29 tahun yaitu sekitar 64% . Anak-anak muda dalam lingkup usia tersebut menggunakan internet untuk mencari informasi, membantu menyelesaikan tugas sekolah atau kuliah, mengobrol dengan teman
melalui e-mail, serta berhubungan dengan jaringan online anak muda di seluruh dunia. Berdasarkan hasil penelitian Yahoo!-TNS Net Index, aktivitas internet yang paling sering dilakukan adalah membuka situs jejaring sosial dengan persentase sekitar 58% (Sodikin dalam Restuwati 2010). Dapat dilihat bahwa rentang usia mahasiswa masuk dalam kelompok tersebut.

   III.          Manfaat yang Diperoleh Mahasiswa dalam Penggunaan Jejaring Sosial

Dalam buku yang berjudul Gaya Gaul Anak Muda dengan Facebook  karya Dominikus Juju dan Matamaya Studio (2008), menyatakan bahwa, banyak sekali manfaat yang kita peroleh dengan bergabung di media jejaring sosial, seperti menjalin pertemanan, membuat groups, mengiklankan produk, dan masih banyak lagi .
Banyak mahasiswa yang menggunakan media jejaring sosial sebagai perantara berkomunikasi satu sama lain. Jejaring sosial digunakan untuk menunjang percakapan yang berlangsung. Informasi-informasi tentang perkuliahan pun sekarang ini banyak yang dibagikan melalui jejaring sosial. Entah itu dari dosen ke mahasiswa atau antar sesama mahasiswa. Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga angkatan tahun 2011 misalnya, menggunakan aplikasi group di Facebook untuk saling berbagi sejak mereka resmi menjadi mahasiswa. Tentu saja, ini menjadi sarana komunikasi yang paling efektif, mengingat pada saat itu antar mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lain belum saling mengenal secara langsung. Begitu pula saat mereka masih menjadi calon mahasiswa baru. Mereka saling membagi informasi tentang ospek, dan lain sebagainya. Group ini juga bisa dijadikan sebagai sarana diskusi.  Tak jarang pula para senior juga bergabung dalam group tersebut. Informasi yang diberikan oleh para senior lebih terperinci dalm forum tersebut. Para junior menjadi tak segan-segan untuk bertanya. Komunikasi dilakukan secara dua arah, sehingga apa yang ditanyakan segera dijawab. Sedangkan dalam Twitter, mahasiswa-mahasiswa tersebut hanya melakukan pembicaraan antar pribadi karena tidak adanya fitur group layaknya di Facebook.
Para mahasiswa mengaku bahwa dalam jejaring sosial mereka dapat memperkuat hubungan pertemanan, membangun hubungan sosial dalam dunia maya, menghapus batasan teman dalam dunia nyata, mengikuti trend teman sebaya, berbagi foto, berhubungan dengan teman lama, dan lain sebagainya.
Dalam bidang akademik, mahasiswa mengaku lebih nyaman dalam hal mendapat dan berbagi informasi. Di jejaring sosial percakapan berlangsung lebih santai karena sekat-sekat status sosial antara dosen dan mahasiswa tidak terlalu nampak. Namun mereka mengaku tetap memperhatikan etika dalam berkomunikasi. Groups yang dibentuk berguna untuk ajang diskusi dan pemberitahuan jadwal kuliah apabila ada perubahan. Informasi bisa langsung di share di Facebook, Twitter, ataupun di situs jejaring sosial yang lain. Bisa dipastikan informasi akan langsung menyebar karena mayoritas mahasiswa aktif membuka akun jejaring sosial mereka.
Jejaring sosial juga dapat dimanfaatkan sebagai hiburan yang murah meriah disaat mahasiswa lelah dengan tugas-tugas yang menumpuk. Mahasiswa dapat sejenak bermain di dunia maya untuk curhat, bermain games, atau lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan memang nampaknya sepele. Namun para mahasiswa mengaku menikmati kegiatan-kegiatan itu. Intinya jejaring sosial itu memberikan kesenangan tersendiri bagi pemakainya.
Selain itu bagi para mahasiswa yang tengah mencoba dunia kewirausahaan, media jejaring sosial dapat dimanfaatkan sebagai ajang promosi. Mereka melakukan branding lewat situs-situs jejaring sosial tersebut, membangun reputasi, memperkenalkan merek bisnis dan meningkatkan pelanggan.  Hal tersebut dirasa mudah dengan hadirnya fasilitas-fasilitas yang mendukung untuk mengunggah foto, video dan lain sebagainya. Promosi ini dinilai sangat menguntungkan bagi produsen, karena hanya dengan mengunggah foto-foto produk yang dijual, dan menge-tag teman-teman yang ada pada daftar pertemanan kita, otomatis teman tersebut melihat gambar produk yang kita tawarkan. Karena kemungkinan besar mahasiswa yang punya akun akan membuka foto yang telah kita tandai di profilnya. Publikasi bisa dilakukan tanpa biaya.
Jejaring sosial lebih cocok untuk interaksi dua arah yang pesannya lebih singkat dan padat. Sementara itu dalam Blog, produsen dapat memberikan rincian yang lebih mendalam tentang produk yang akan dijual. Tentu saja ini dapat semakin menarik minat konsumen untuk membeli barang tersebut.

 IV.            KESIMPULAN
Jejaring sosial kini menjadi trend bagi masyarakat, khususnya mahasiswa. Bahkan media jejaring sosial bisa dikatakan sebagai media komunikasi terfavorit di kalangan mahasiswa. Tidak jarang mahasiswa yang menganggap aktivitas berjejaring sosial merupakan gaya hidupnya. Media jejaring sosial ini layaknya candu yang membuat para mahasiswa ketagihan.  Banyak pula mahasiswa yang menganggap situs jejaring sosial sebagai sahabatnya.
Pengguna jejaring sosial pun semakin bertambah. Kemudahan dalam mengoperasikan dan mengakses, biaya akses yang murah, hadirnya aplikasi-aplikasi yang menarik, serta  pengembangan-pengembangan yang dilakukan provider ikut ambil bagian dalam peningkatan jumlah pengguna jejaring sosial ini.
            Para mahasiswa mengaku, banyak sekali manfaat yang mereka dapat di jejaring sosial. Sebagian besar mengungkapkan bahwa jejaring sosial merupakan media komunikasi yang efektif. Tentu saja hal itu dikarenakan mayoritas mahasiswa mempunyai akun jejaring sosial dan aktif dalam mengaksesnya. Mereka dapat saling bertukar informasi dalam bidang akademik dan lain sebagainya. Jejaring sosial digunakan sebagai ajang membuat grup, menjalin pertemanan dan penunjang percakapan yang berlangsung. Dalam bidang akademik, mahasiswa mengaku lebih nyaman dalam mendapat dan berbagi informasi. Jejaring sosial juga dapat dimanfaatkan sebagai hiburan yang murah meriah disaat kita lelah dengan tugas-tugas yang menumpuk. Kita dapat sejenak bermain di dunia maya untuk curhat atau lain sebagainya. dalam jejaring sosial mereka dapat memperkuat hubungan pertemanan, membangun hubungan sosial dalam dunia maya, menghapus batasan teman dalam dunia nyata, mengikuti trend teman sebaya, berbagi foto, berhubungan dengan teman lama, dan lain sebagainya.
Bagi para mahasiswa yang tengah mencoba dunia kewirausahaan, media jejaring sosial dapat dimanfaatkan sebagai ajang promosi. Mereka melakukan branding lewat situs-situs jejaring sosial tersebut. Hal tersebut dirasa mudah dengan hadirnya fasilitas-fasilitas untuk mengunggah foto, video dan lain sebagainya. Selain mudah, promosi ini juga efektif dan tidak memerlukan biaya. Jadi bisa disimpulkan bahwa media jejaring sosial membawa banyak manfaat dan kemudahan bagi mahasiswa.


  


DAFTAR PUSTAKA


Boyd, Danah, M,. Nicole B. Ellison. 2007. Social Network Sites: Definition, History, and Scholarship. http://jcmc.indiana.edu/vol13/issue1/boyd.ellison .html
Nugroho, Nunung Dwi. 2011. Twiiter dan Mahasiswa Studi Kasus Penggunaan Twiter Sebagai Media Sosial dan Komunikasi pada Mahasiswa JPP Fisipol UGM Angkatan 2009. http://media.kompasiana.com/new-media/2011/05/25/twitter-dan-mahasiswa-studi-kasus-penggunaan-twitter-sebagai-media-sosial-dan-komunikasi-pada-mahasiswa-jpp-fisipol-ugm-angkatan-2009
Studio, Dominikus Juju dan Matamaya. Gaya Gaul Anak Muda dengan Facebook. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2009.
Ruzain, Ismail. 2010. Bangun Usaha Anda dengan Situs Jejaring Sosial. http://ismailruzain.Blogspot.com/2010/11/bangun-usaha-anda-dengan-situs-jejaring.html