PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DI KALANGAN MAHASISWA
Di abad 21 ini media internet sudah tidak asing lagi. Media
ini dirasa sangat bermanfaat untuk pemenuhan kebutuhan komunikasi dan
informasi. Apalagi sejak kemunculan media jejaring sosial, intensitas
penggunaan internet semakin meningkat. Apa
sajakah manfaat yang dapat diambil mahasiswa, akan dijelaskan dalam makalah
ini.
Tulisan
ini terbagi dalam tiga sub bagian. Sub bagian pertama menjelaskan tentang
tingkat kepopuleran jejaring sosial di kalangan mahasiswa serta kemudahan untuk
mengaksesnya. Lalu, dijelaskan pula tentang tingkat penggunaan media jejaring
sosial oleh mahasiswa di sub bagian kedua. Serta, beberapa manfaat yang
diperoleh mahasiswa dalam penggunaan jejaring sosial akan dijelaskan di sub
bagian ketiga.
I.
Tingkat Kepopuleran dan Kemudahan
Akses Jejaring Sosial di Kalangan Mahasiswa
Jejaring sosial kini menjadi trend atau bisa
dikatakan media komunikasi terfavorit di kalangan mahasiswa. Istilah jejaring
sosial atau social network sendiri sudah sangat sering didengar. Istilah
jejaring sosial didefinisikan sebagai sebuah layanan berbasis web yang
memungkinkan tiap individu yang menggunakannya dapat melakukan hal-hal seperti
mengkonstruksikan profil seseorang kepada publik dalam rangkaian sistem
yang terikat, mengkoordinasikan berbagai informasi dengan orang-orang yang
menjadi teman dalam koneksi, dan melihat daftar koneksi dari orang-orang yang
menjadi koneksi. ( Boyd & Ellison 2007)
Di era internet saat ini, media jejaring sosial telah
menciptakan ruang publik (public space) baru, bahkan lebih jauh dari
itu, sebuah lingkungan publik (public sphere) baru bagi masyarakat (Maji
dalam Susilofy 2010). Mahasiswa turut serta dalam kelompok masyarakat tersebut.
Ketika sudah berhadapan dengan jejaring sosial, mereka merasa sudah masuk ke
dunia dan lingkungan baru dimana mereka bisa berkoneksi dengan siapa saja,
memiliki kelompok dan teman akrab yang bahkan di dunia nyata mungkin saja belum
pernah di temuinya. Media jejaring sosial ini layaknya candu yang membuat
mahasiswa ketagihan untuk mengkonsumsinya. Bahkan tak jarang pula yang
menganggap situs jejaring sosial ini sebagai sahabatnya. Mereka senantiasa
ingin mengup-date apa saja yang sedang mereka lakukan menjadi sebuah
status. Banyak yang mengaku bahwa setelah mempunyai sebuah akun di jejaring
sosial, para mahasiswa tersebut selalu penasaran untuk mencari dan menambah
teman, melihat komentar orang lain, atau mengunggah foto‐foto terbaru.
Di tambah lagi dengan hadirnya aplikasi-aplikasi
menarik pada situs-situs jejaring sosial tersebut. Entah itu games, groups,
sarana chatting dan lain-lain. Hal-hal tersebut membuat penggunanya
betah dan nyaman berlama-lama bermain di dunia maya melalui jejaring sosial.
Tersebarnya warung internet, area hotspot/ wifi (wireless
fidelity) juga turut andil dalam meningkatnya pengguna jejaring sosial.
Yang lebih menarik lagi, situs-situs tersebut juga bisa di akses lewat telepon
genggam, sehingga bisa di akses kapanpun dan dimanapun. Harga pulsa yang
semakin murah dan mudah didapat, membuat mahasiswa semakin tergila-gila dengan
jejaring sosial ini. Sebut saja Facebook, Twitter, Tumblr, atau situs Blog
maupun situs jejaring sosial lain. Para provider pun, selalu mengadakan
pengembangan-pengembangan yang membuat penggunanya semakin terpikat.
Apa yang membuat para mahasiswa ini begitu gandrung
dengan media jejaring sosial? Salah satu teori yang bisa digunakan untuk
mengkaji fenomena tersebut adalah
teori
Uses and Gratification, yaitu teori komunikasi yang menyatakan bahwa
manusia secara aktif mencari media tertentu dan konten tertentu untuk
menghasilkan kepuasan tertentu (West & Turner dalam Alvina 2010). Berada
dalam komunitas jejaring sosial membuat penggunanya merasa senang dan
senantiasa ingin membuka situs-situs jejaring sosial tersebut.
Sejak kemunculan jejaring sosial dan media tersebut mulai
populer di kalangan mahasiswa, mereka lebih sering menggunakan jejaring sosial
yang ada untuk berkomunikasi dengan teman-temannya.
Peran sms (short message service) yang dulu menjadi alat praktis
dan murah untuk berkomunikasi kini mulai bergeser ke media jejaring sosial.
Contohnya, meskipun kita memiliki nomor handphone teman kita, kita lebih
sering memulai percakapan dengan teman kita melalui akun jejaring sosial.
Bahkan muncul anggapan bahwa mahasiswa yang tidak memiliki jejaring sosial
adalah orang yang ketinggalan zaman. Semua informasi dibagikan di dunia maya,
mulai dari hal-hal yang tidak penting (menceritakan kegiatan sehari-hari,
curhat), sampai sesuatu yang penting (pemberitahuan acara-acara tertentu).
Jejaring sosial layaknya gaya hidup bagi mereka. Bila sehari saja tidak membuka
jejaring tersebut, rasanya ada yang kurang lengkap.
Dua situs jejaring sosial yang paling populer di kalangan
mahasiswa adalah Facebook dan Twitter. Selain dua situs jejaring
sosial tersebut, Blog juga cukup populer. Di dalam Blog,
komunikasi terjadi dalam bentuk diary online. Namun penggunanya di sini
lebih kepada mahasiswa yang gemar menulis. Blog bisa disebut jejaring
sosial juga karena ada komunikasi antara penulis dan pembaca walaupun
komunikasi itu tidak terjadi secara langsung(chat). Alasan-alasan yang
dipakai mahasiswa dalam menggunakan situs jejaring sosial ini pun bergantung
pada pribadi yang bersangkutan. Akhir-akhir ini pun pemanfaatan Blog
tidak kalah populer dengan Facebook dan Twitter. Di dalam Blog
kita bisa mendapatkan artikel-artikel yang biasanya dibuat oleh orang-orang
yang berkompeten di bidangnya. Keberadaan Blog terkesan lebih serius
dibandingkan dengan Facebook dan Twitter yang mayoritas digunakan
untuk main-main saja.
II.
Tingkat Penggunaan Media Jejaring
Sosial oleh Mahasiswa
Sebelum masuk pada bab tingkat penggunaan media jejaring
sosial oleh mahasiswa, ada baiknya kita mengetahui juga tingkat penggunaan
media jejaring sosial di kalangan umum. Popcorn, sebuah agen promosi
media sosial menyatakan bahwa Facebook masih menjadi raja di bidang
media jejaring sosial. Hal ini terlihat dari jumlah penggunanya yang mencapai
lebih dari 800 juta pengguna dengan komentar sekitar setengah juta yang diposting
setiap menitnya. Demikan seperti dikutip News Yahoo pada Minggu
(9/10/2011) Selain komentar, lebih dari 290 ribu update status yang diposting
ke profil dan hampir 140 ribu foto diunggah setiap menitnya. Data
tersebut memang mencengangkan dan menandakan dengan jelas bahwa pengguna Facebook
adalah situs yang paling digemari.
Sedangkan situs jejaring sosial berbasis micro-Blogging,
yakni Twitter, mengalami pelonjakan pengguna seiring dengan berbagai
fenomena yang terjadi di dunia. Konsep micro-Blogging sendiri adalah proses
penyebaran informasi secara singkat, padat, dan real-time, di dalam
sebuah kalimat yang berjumlah kurang dari 140 karakter kepada para pembacanya
yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Popcorn merilis setidaknya
sekitar 120 ribu tweet bergulir setiap harinya di timeline. Meski
demikian, Twitter masih dikalahkan oleh Facebook dalam hal unggah
foto. Twitter memiliki sekitar satu persen dari jumlah foto yang
diunggah ke Facebook.
Harris Interactive and Teenage Research Unlimited yang
melakukan kajian pada tahun 2003 untuk perusahaan media internet Yahoo! menemukan
bahwa anak muda berusia 13 hingga 24 tahun menghabiskan lebih banyak
waktu online setiap minggu dibandingkan dengan menonton televisi, yaitu
17 jam banding 14 jam (Hernandez dalam Restuwati, 2010). Sedangkan
menurut hasil penelitian dari Yahoo!-TNS Net Index, di Indonesia
pengguna internet tertinggi pada segmen penduduk usia 15 hingga 29 tahun
yaitu sekitar 64% . Anak-anak muda dalam lingkup usia tersebut
menggunakan internet untuk mencari informasi, membantu menyelesaikan
tugas sekolah atau kuliah, mengobrol dengan teman
melalui
e-mail, serta berhubungan dengan jaringan online anak muda di
seluruh dunia. Berdasarkan hasil penelitian Yahoo!-TNS Net Index,
aktivitas internet yang paling sering dilakukan adalah membuka situs jejaring
sosial dengan persentase sekitar 58% (Sodikin dalam Restuwati 2010). Dapat
dilihat bahwa rentang usia mahasiswa masuk dalam kelompok tersebut.
III.
Manfaat yang Diperoleh Mahasiswa
dalam Penggunaan Jejaring Sosial
Dalam buku yang berjudul Gaya Gaul Anak Muda dengan
Facebook karya Dominikus Juju dan Matamaya Studio (2008), menyatakan
bahwa, banyak sekali manfaat yang kita peroleh dengan bergabung di media
jejaring sosial, seperti menjalin pertemanan, membuat groups,
mengiklankan produk, dan masih banyak lagi .
Banyak mahasiswa yang menggunakan media jejaring sosial
sebagai perantara berkomunikasi satu sama lain. Jejaring sosial digunakan untuk
menunjang percakapan yang berlangsung. Informasi-informasi tentang perkuliahan
pun sekarang ini banyak yang dibagikan melalui jejaring sosial. Entah itu dari
dosen ke mahasiswa atau antar sesama mahasiswa. Mahasiswa Ilmu Komunikasi
Universitas Airlangga angkatan tahun 2011 misalnya, menggunakan aplikasi group
di Facebook untuk saling berbagi sejak mereka resmi menjadi mahasiswa.
Tentu saja, ini menjadi sarana komunikasi yang paling efektif, mengingat pada
saat itu antar mahasiswa yang satu dengan mahasiswa yang lain belum saling
mengenal secara langsung. Begitu pula saat mereka masih menjadi calon mahasiswa
baru. Mereka saling membagi informasi tentang ospek, dan lain sebagainya. Group
ini juga bisa dijadikan sebagai sarana diskusi. Tak jarang pula para
senior juga bergabung dalam group tersebut. Informasi yang diberikan
oleh para senior lebih terperinci dalm forum tersebut. Para junior menjadi tak
segan-segan untuk bertanya. Komunikasi dilakukan secara dua arah, sehingga apa
yang ditanyakan segera dijawab. Sedangkan dalam Twitter,
mahasiswa-mahasiswa tersebut hanya melakukan pembicaraan antar pribadi karena
tidak adanya fitur group layaknya di Facebook.
Para mahasiswa mengaku bahwa dalam jejaring sosial mereka
dapat memperkuat hubungan pertemanan, membangun hubungan sosial dalam dunia
maya, menghapus batasan teman dalam dunia nyata, mengikuti trend teman
sebaya, berbagi foto, berhubungan dengan teman lama, dan lain sebagainya.
Dalam bidang akademik, mahasiswa mengaku lebih nyaman dalam
hal mendapat dan berbagi informasi. Di jejaring sosial percakapan berlangsung
lebih santai karena sekat-sekat status sosial antara dosen dan mahasiswa tidak
terlalu nampak. Namun mereka mengaku tetap memperhatikan etika dalam
berkomunikasi. Groups yang dibentuk berguna untuk ajang diskusi dan
pemberitahuan jadwal kuliah apabila ada perubahan. Informasi bisa langsung di share
di Facebook, Twitter, ataupun di situs jejaring sosial yang lain. Bisa
dipastikan informasi akan langsung menyebar karena mayoritas mahasiswa aktif
membuka akun jejaring sosial mereka.
Jejaring sosial juga dapat dimanfaatkan sebagai hiburan yang
murah meriah disaat mahasiswa lelah dengan tugas-tugas yang menumpuk. Mahasiswa
dapat sejenak bermain di dunia maya untuk curhat, bermain games, atau
lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan memang nampaknya sepele.
Namun para mahasiswa mengaku menikmati kegiatan-kegiatan itu. Intinya jejaring
sosial itu memberikan kesenangan tersendiri bagi pemakainya.
Selain itu bagi para mahasiswa yang tengah mencoba dunia
kewirausahaan, media jejaring sosial dapat dimanfaatkan sebagai ajang promosi.
Mereka melakukan branding lewat situs-situs jejaring sosial tersebut,
membangun reputasi, memperkenalkan merek bisnis dan meningkatkan pelanggan.
Hal tersebut dirasa mudah dengan hadirnya fasilitas-fasilitas yang
mendukung untuk mengunggah foto, video dan lain sebagainya. Promosi ini dinilai
sangat menguntungkan bagi produsen, karena hanya dengan mengunggah foto-foto
produk yang dijual, dan menge-tag teman-teman yang ada pada daftar
pertemanan kita, otomatis teman tersebut melihat gambar produk yang kita
tawarkan. Karena kemungkinan besar mahasiswa yang punya akun akan membuka foto
yang telah kita tandai di profilnya. Publikasi bisa dilakukan tanpa
biaya.
Jejaring sosial lebih cocok untuk interaksi dua arah yang
pesannya lebih singkat dan padat. Sementara itu dalam Blog, produsen
dapat memberikan rincian yang lebih mendalam tentang produk yang akan dijual.
Tentu saja ini dapat semakin menarik minat konsumen untuk membeli barang
tersebut.
IV.
KESIMPULAN
Jejaring sosial kini menjadi trend bagi masyarakat,
khususnya mahasiswa. Bahkan media jejaring sosial bisa dikatakan sebagai media
komunikasi terfavorit di kalangan mahasiswa. Tidak jarang mahasiswa yang
menganggap aktivitas berjejaring sosial merupakan gaya hidupnya. Media jejaring
sosial ini layaknya candu yang membuat para mahasiswa ketagihan. Banyak
pula mahasiswa yang menganggap situs jejaring sosial sebagai sahabatnya.
Pengguna jejaring sosial pun semakin bertambah. Kemudahan
dalam mengoperasikan dan mengakses, biaya akses yang murah, hadirnya
aplikasi-aplikasi yang menarik, serta pengembangan-pengembangan yang
dilakukan provider ikut ambil bagian dalam peningkatan jumlah pengguna jejaring
sosial ini.
Para mahasiswa mengaku, banyak sekali manfaat yang mereka dapat di jejaring
sosial. Sebagian besar mengungkapkan bahwa jejaring sosial merupakan media
komunikasi yang efektif. Tentu saja hal itu dikarenakan mayoritas mahasiswa
mempunyai akun jejaring sosial dan aktif dalam mengaksesnya. Mereka dapat
saling bertukar informasi dalam bidang akademik dan lain sebagainya. Jejaring
sosial digunakan sebagai ajang membuat grup, menjalin pertemanan dan penunjang
percakapan yang berlangsung. Dalam bidang akademik, mahasiswa mengaku lebih
nyaman dalam mendapat dan berbagi informasi. Jejaring sosial juga dapat
dimanfaatkan sebagai hiburan yang murah meriah disaat kita lelah dengan
tugas-tugas yang menumpuk. Kita dapat sejenak bermain di dunia maya untuk
curhat atau lain sebagainya. dalam jejaring sosial mereka dapat memperkuat
hubungan pertemanan, membangun hubungan sosial dalam dunia maya, menghapus
batasan teman dalam dunia nyata, mengikuti trend teman sebaya, berbagi
foto, berhubungan dengan teman lama, dan lain sebagainya.
Bagi para mahasiswa yang tengah mencoba dunia kewirausahaan,
media jejaring sosial dapat dimanfaatkan sebagai ajang promosi. Mereka
melakukan branding lewat situs-situs jejaring sosial tersebut. Hal tersebut
dirasa mudah dengan hadirnya fasilitas-fasilitas untuk mengunggah foto, video
dan lain sebagainya. Selain mudah, promosi ini juga efektif dan tidak
memerlukan biaya. Jadi bisa disimpulkan bahwa media jejaring sosial membawa
banyak manfaat dan kemudahan bagi mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Alvina, Gifta. 2010. Teori Uses and Gratifications.
http://meopinion.wordpress.com/2010/09/27/teori-uses-and-gratifications/
Azharini, Faradisa. 2011. UAS PTK.
Jejaring Sosial : Sahabat Anak Muda
Boyd, Danah,
M,. Nicole B. Ellison. 2007. Social Network Sites: Definition, History, and
Scholarship. http://jcmc.indiana.edu/vol13/issue1/boyd.ellison .html
Kumorotomo,
Wahyudi. 2010. Menilai Situs Jejaring Sosial Secara Adil. http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=tingkat%2Bpenggunaan%2Bjejaring%2Bsosial%2Bbagi%2Bmahasiswa&source=web&cd=13&ved=0CCIQFjACOAo&url=http%3A%2F%2Fkumoro.staff.ugm.ac.id%2Ffile_artikel%2FMenilai%2520Situs%2520Jejaring%2520Sosial%2520Secara%2520Adil.pdf&ei=TRKqTuL9CsfhrAeam-3ODA&usg=AFQjCNE3lF7B39ac6K8A2kH2Sd4LefwNeg&cad=rja
Nugroho, Nunung Dwi. 2011. Twiiter
dan Mahasiswa Studi Kasus Penggunaan Twiter Sebagai Media Sosial dan Komunikasi
pada Mahasiswa JPP Fisipol UGM Angkatan 2009. http://media.kompasiana.com/new-media/2011/05/25/twitter-dan-mahasiswa-studi-kasus-penggunaan-twitter-sebagai-media-sosial-dan-komunikasi-pada-mahasiswa-jpp-fisipol-ugm-angkatan-2009
SN, Moh. Kholil Aziz. 2011. Dilema Mahasiswa Dalam Beropini. http://semacam-catatan.Blogspot.com/2011/04/dilema-mahasiswa-dalam-beropini.html
Studio, Dominikus Juju dan Matamaya.
Gaya Gaul Anak Muda dengan Facebook. Jakarta: Elex Media Komputindo,
2009.
Restuwati,
Evi Sri. 2010. Fenomenan Keinginan
Menampilkan Diri Pada Mahasiswa Melalui Layanan Situs Jejaring Sosial Facebook.
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=media%2Bjejaring%2Bsosial%2Bbagi%2Bmahasiswa&source=web&cd=18&ved=0CEEQFjAHOAo&url=http%3A%2F%2Fetd.eprints.ums.ac.id%2F7440%2F1%2FF100050100.pdf&ei=xA2qTrvcNNHQrQfOj8XkDA&usg=AFQjCNF07RK9pb2p6ghhmWWAdSv2SZmECg&cad=rja
Ruzain, Ismail. 2010. Bangun
Usaha Anda dengan Situs Jejaring Sosial. http://ismailruzain.Blogspot.com/2010/11/bangun-usaha-anda-dengan-situs-jejaring.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar